MEMORY OF D’SCIENEE *Part II
D’SCIENEE
12 IA 3 2012/2013
Bangga. Mungkin ungkapan
yang tepat untuk menggambarkan suasana hati kami yang baru saja menjabat sebagai
senior. Congrats! Congrats! Congrats!
Seakan menggema dari segala penjuru meski tak ada yang meneriakkan kata
itu. Sedikit tak percaya bahwa kami
telah memasuki dan akan menetap selama kurang lebih setahun di kelas kakak-kakak senior
terdahulu. Waktu memang terasa begitu cepatjika di flashback lagi. Dan
semakin mendekatkan kami pada sebuah gerbang yang menanadakan berakhirnya masa jabatan
kami sebagai siswa Man Model Sorong.
Hari pertama sekolah,
seperti sudah menjadi tradisi setiap siswa untuk datang lebih awal agar
mendapat tempat duduk yang nyaman dan sesuaidengan yang diinginkan. Kami pun
tak mau ketinggalan, berlomba mendapat tempat terbaik. Namun beberapa kawan ternyata telah membooking tempat mereka. Tak tahu kapan mereka pergi ke sekolah untuk menulis nama mereka
di kertas dan meninggalkannya di meja yang mereka inginkan. Sungguh terlalu,
curang itu namanya. Hehe, tapi ungkapan siapa cepat dia dapat memang harus dijunjung tinggi. Karena ternyata
yang sedikit lola’ saja pasti hanya dapat sisanya. Nah, loh??
Waktu terus berjalan. Hari-hari indah
kami lalui sebagai kakak kelas yang memang paling dihormati -harus-. Hingga kami
memasuki moment dimana kami bisa mengapresiasikan bakat yang kami miliki dalam bidang bahasa. Yah,
diadakannya lomba bulan bahasa dan pensi. Awalnya kami sedikit kecewa karena yang
dilom bakan tak semenarik waktu masih duduk di kelas
10. Namun setelah tahu sebab musababnya, kami
mulai tertarik untuk mengikuti lomba-lomba tersebut. Satu minggu waktu yang dibutuhkan untuk berlomba.Dan
pada hari kedelapan bertepatan dengan pensi, diumumkanlah para pemenang lomba. Kami
kembali ikut berbangga diri karena sebagian besar pemenang lomba adalah dari kelas 12 IA
3. Meski harus terpojok dalam lomba hias kelas dan masak-memasak memperingati hari raya Qurban.
Namun hal itu malah menginspirasi
kami untuk menjadi jawara pada lomba yang diadakan pada saat buka puasa bersama. Dan terbukti, usaha kami yang
luar biasa keras mengantarkan Drama Musical kami menjadi yang terbaik. Juara 1 dari
2 peserta -hehehe-.Tak apa, setidaknya kami legabisa tampil memukau di depan para
alumni Man.
Kami
bangga menjadi D’SCIENEE. Kami bangga dengan fasilitas di dalamnya
-hehehe sombong-. Why? Cause di setiap meja siswa ada laptop or notebook.
Kelas khusus ya?Pasti iuran bulanannya sejuta, ckckckck
-ngayal-. Tapi hal itu memang fakta. Setelah saya perhatikan ternyata hanya sembilan siswa
yang tak berlaptop diantara tiga puluh siswa. Hingga teman kami Ciha berpendapat bahwa
D’SCIENEE tidak bisa tanpa listrik. Hampir setiap hari stopkontak dipasang double cock
dan mulai menjalar kesana kian kemari kabel-kabel charge. Duduk melantai beramai-ramai dan segala hal
yang menakjubkan yang saya rasa pemandangan seperti itu hanya ada di kelasnya
D’SCIENEE.J
Hal
menarik lainnya yang unik dari D’SCIENEE
adalah masalah finansial. Berhubung wali kelas kami adalah guru kewirausahaan atau
orang ekonomi, ia menetapkan peraturan yang cukup manguras finansial kami -hehe,
namun kami tahu semua itu sebenarnya untuk kebaikan kami-. Setiap siswa D’SCIENEE
yang datang terlambat akan didenda sebesar RP10.000,00- dan yang
tidak hadir tanpa keterangan didenda sebesar RP20.000,00-. Mungkin wali kelas kami
tahu bahwa sebagian dari kami adalah langganan untuk terlambat. Namun peraturan itu sepertinya tidak menjadi momok bagi
kami. Masih saja dan masih saja ada yang terlambat. Namun,
mungkin inijuga bisa jadi wujud kecintaan kami untuk D’SCIENEE. Dengan terus memberi pemasukan hingga uang kas membengkak. Meski banyak juga
yang harus jadi pengutangJ.
Next, hal yang juga tak terlupakan ialah saat kami harus berlomba dengan guru
untuk sampai kelas lebih dulu. Hal ini biasanya kami alami apabila tiba di
sekolah bertepatan dengan bunyi bel. Alasannya ya biar tidak didenda. Dan guru yang
selalu berlomba dengan kami adalah Pak Ramli, guru kimia
kami. Beliau adalah satu dari sekian guru kami yang sangat menghargai waktu. Salut!! J
Kekompakkan
kami memang benar-benar terwujud di kelas 12 ini. Namun, ada satuhal yang juga benar-benar membuat kami
jauh dari yang namanya kompak. Maklum, sebagia ndari kami adalah individu yang
suka mengatur, menegur kesalahan orang dan sedikit emosional. Oops! Hal
initerbukti saat kami sedang latihan untuk praktek seni budaya. Seperti biasa, konsep
kami dikomandoi oleh si kepala suku, Bisabrii. Awalnya kami
setuju-setuju saja.Namun semakin lama latihan, bukannya semakin baik malah ricuh. Satu
per
satu mulai mengungkapkan kritik sebagai wujud protes dengan konsep awal. Masih ingat benar,
waktu itu hari kamis kami latihan di aula. Disitulah say amerasa seakan semua tiba-tiba
darting alias emosi tingkat dewa. Ujung-ujungnya ada yang marahan. Hehe,
lucu kalau diingat lagi. Tapiakhir-akhirnya baikan juga. And than, kami
tampil inginmenjadi yang terbaik namun kenyataannya berlawanan tak sesuai harapan L. Yah, begitulah D’SCIENEE.
Hingga waktu terus berjalan,
jauh… merangkai indah semua yang telah kami lalui menjadi kenangan manis. Oh
ya hampir lupa. D’SCIENEE juga punya lagu-lagu kenangan. Apa sajaitu? yuk cekidot..
Ingat Allah; ST12 – Ada yang hilang; Last Child ft Giselle; PeterPan – Menghapus jejakmu;
Opick – Assalamualaikum; Opick – Sedekah; Ungu – Kupinang kau dengan Bismillah;
dan Haddad Alwi – Muhammadku.
Selain itu
D’SCIENEE juga punya ribuan foto-foto yang lucu, narsis, keren, jelek, bagus,
aneh, kacok, ajaib, unik, dll. Juga video-video yang berjumlah enam atau lebih pantas disebut
D’SCIENEES FILM. Tapi semua itu rasanya belum cukup untuk dijadikan kenangan. Karena kami
masih butuh waktu yang
panjang untuk mengukir lagi kenangan. Namun takdir dan kewajiban meraih masa depan harus menghentikan cerita kita.
Oops, tapi belum tamat kok karena cerita tentang D’SCIENEE masih terus berlanjut.
Seperti kata Ciha, kita memang terpisah namun tak pernah terpisah secara batin. Seperti
kata Sabri, saya punya 1001 alasan untuk tidak melupakan
kalian. Seperti kata Ika, sahabat tak pernah tergantikan. Dan semua pesan dan kesan kawan sekelas yang
tak bisa saya kutip satu per satu.
Yang jelas
D’SCIENEE akan tetap ada meski kita sudah meniti jalan masing-masing.
Tak akan ada lagi menulis di tengah lapangan kalau terlambat.
Tak terlihat lagi kenarsisan Astri.
Tak terdengar lagi ocehan-ocehan untuk Syahrani.
Tak terdengar lagi tawa Kia yang unik.
Tak terlihat lagi kehebohan Puya saat Rossy menang.
Tak terlihat lagi Ali yang super cepat.
Tak terhibur lagi dengan Sarina si ratu jahil yang terlihat barabas :p.
Tak terdengar lagi keluhan-keluhan Ayu :p.
Tak ada lagi pecinta Jepang si Ciha yang banyak kembarannya.
Tak ada lagi Sari cs yang kadang lebay dan kocak.
Tak terlihat lagi Fahri si iyyyuuuhh.
Tak terlihat lagi kesetiaan Forever Friends. Si kakak adik, Amma dan Kiki dengan Guys mereka. Linda cs yang kompak. Iqsati yang pangaruh. Siwa, Bella, Eppy, Ima dengan idola-idola mereka. Molen yang baik hati.Marina yang ayu-ayu. Dan Eka yang telah kalian rubah.
Tak terlihat lagi kenarsisan Astri.
Tak terdengar lagi ocehan-ocehan untuk Syahrani.
Tak terdengar lagi tawa Kia yang unik.
Tak terlihat lagi kehebohan Puya saat Rossy menang.
Tak terlihat lagi Ali yang super cepat.
Tak terhibur lagi dengan Sarina si ratu jahil yang terlihat barabas :p.
Tak terdengar lagi keluhan-keluhan Ayu :p.
Tak ada lagi pecinta Jepang si Ciha yang banyak kembarannya.
Tak ada lagi Sari cs yang kadang lebay dan kocak.
Tak terlihat lagi Fahri si iyyyuuuhh.
Tak terlihat lagi kesetiaan Forever Friends. Si kakak adik, Amma dan Kiki dengan Guys mereka. Linda cs yang kompak. Iqsati yang pangaruh. Siwa, Bella, Eppy, Ima dengan idola-idola mereka. Molen yang baik hati.Marina yang ayu-ayu. Dan Eka yang telah kalian rubah.
Dengan
kalian saya bisa mengurangi sifat pendiam, meningkatkan taraf PeDe,
mengerti indahnya kebersamaan, menekan sifat pemalu yang high level, dandengan
kalian saya bisa tertawa saat hati enggan mengukir senyum. Saya bersyukur karena Allah
telah mempertemukan kita. Doaku selalu, semoga kesuksesan menyambut kita di
masa depan, semoga kita tidak saling melupakan dan semoga kita bisa berkumpul lagi di
waktu dan keadaan yang lebih baik.
Aamiin Yaa Rabbal
‘Aalamiin
Wrote by
Eka Hardiyanti Bugis
*Dan ini kenangan dulu yang diabadikan..
Setidaknya namaku trsebut 3 kali "chia"
ReplyDeleteLama ng ada yg panggil dgn sebutan itu, qlu pun ada pasti hanya skli kali...
Terimakasih eka sudah d abadikn dlm tulisn...
Di tunggu kisah" slnjutx...
Setidaknya namaku trsebut 3 kali "chia"
ReplyDeleteLama ng ada yg panggil dgn sebutan itu, qlu pun ada pasti hanya skli kali...
Terimakasih eka sudah d abadikn dlm tulisn...
Di tunggu kisah" slnjutx...
Sama-sama chia.. kangen ee, luangkan waktu nanti mampir Sorong lagi neh ci..
Delete