Posts

Showing posts from February, 2019

Sedikit Cerita Tentang PARE “An Amazing Moment” - Pt. 1

Image
PARE, KEDIRI. Kebanyakan orang Indonesia khususnya para pencari ilmu mengenalnya dengan sebutan Kampung Inggris. Sebuah perkampungan di salah satu sudut Kabupaten Kediri. Tapi di postingan kali ini saya tidak akan membahas perihal Pare sedikit pun. Penasaran apa yang mau saya bahas? Keep reading, ya fellas.... Bangunan pada latar foto yang saya pajang di atas adalah salah satu monumen khas Kediri. Letaknya sih bukan di Pare. Bukan. Melainkan di Kediri Kota, yang membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari Pare menggunakan motor dengan kecepatan standar. Tergantung sih, kalau hujan tiba-tiba dan harus berteduh pasti memakan waktu lebih dari 15 menit. Oh iya guys, buat kalian yang belum tau, monumen tersebut dikenal dengan sebutan SIMPANG LIMA GUMUL. Monumen ini mirip-mirip dengan Arc de Triomphe de I’Ètoile yang ada di area Place de I’Ètoile , Paris , France . Kalau kamu lupa bentuknya seperti apa atau wawasan traveling kamu kurang, berikut saya tampilkan gambarnya:

COME BACK

Bismillahirrahmanirrahiim . Alhamdulillahirabbil’aalamiin . Pertama-tama saya ingin ucapkan terima kasih dan rasa syukur yang sangat dalam kepada satu-satunya sembahan saya, Allah Subhanahu wa Ta’ala . Karena Dia berkenan menghidupkan kembali niat dan passion di hati saya sehingga menggerakkan diri saya untuk kembali menggeluti hobi lama saya, untuk kembali menulis, untuk kembali merefresh dan menghidupkan kembali blog ini. Vakum. Selama tiga atau empat tahun ini. Alasannya cukup menggelitik. Karena fokus yang teralihkan. Saya seperti pura-pura lupa atau sengaja tidak mau mengingat bahwa saya adalah seorang introvert yang sudah seperti itu kondisinya, pula tidak suka mengabadikan potret. Habislah sudah. Tak suka curhat dan berbagi cerita, tak suka mendominasi obrolan, ditambah dengan stop menulis, terlewatlah banyak momen hidup selama tiga atau empat tahun itu yang mungkin tidak semuanya dan selamanya bisa saya ingat. Biasanya cukup saya tuliskan di buku catatan priba

Serunya Menjadi Peserta Program Literasi UNICEF *Part 2

Image
Setelah melalui tes grup discussion , semua peserta dimohon untuk menunggu hasil rapat panitia. Karena ternyata tak semua peserta lolos ke tes selanjutnya yaitu microteaching. Sedih banget, karena pasti akan ada yang pulang dengan wajah dan hati yang tak karuan. Bayangkan, tes ini memakan waktu yang panjang seakan memberi harapan bahwa kamu pasti lolos. Tapi yaa, mungkin panitia kewalahan menangani peserta yang cukup banyak itu. Sedangkan microteaching adalah tes yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Disaat sedang menunggu dengan perut yang keroncongan, saya, Munaroh, dan Rahmah menghibur diri dengan bercerita lelucon-lelucon yang sebenarnya tidak lucu. Karena sesungguhnya kami tak sanggup untuk tertawa lepas seperti yang biasa kami lakukan di kampus. Pokoknya kami yakin bahwa kami tidak akan lolos, itu saja. Kemudian setelah menunggu sekitar 40 menit, ada info yang dishare panitia di grup whatsapp , dan ternyata nama-nama peserta yang lolos telah mereka tempel di lantai 1.   Kami

Serunya Menjadi Peserta Program Literasi UNICEF

Assalamu'alaikum ..  Tulisan ini dibuat dua bulan setelah saya wisuda, tapi baru saya posting setelah 14 bulan wisuda. Hahaa, keep reading saja yaa.. Hai evribadeh. Bagaimana kabar kalian semua? Semoga baik-baik saja ya. Maaf ya blog ini sangat usang. Sekian lama kubiarkan dan tak terurus. Baru kelar dari masa-masa perjuangan semester akhir di kampus. Tapi sebenarnya sih, ini sudah lewat dua bulan dari seremonial pemindahan tali toga (baca: wisuda). Haha.. Bedewe, sesungguhnya entah kenapa perasaan ini muncul.  Ah, salah. Bukan perasaan. Lebih tepatnya  passion  saya di dunia tulis menulis mulai berkurang kadarnya sedikit demi sedikit :-( . Padahal.. Huh, sudahlah, yang lalu biarlah berlalu. Yang penting sekarang saya sedang mencoba mendirikan kembali reruntuhan dari  hobby  menulis itu. Haha.. Oke, di postingan kali ini saya tidak memuat tulisan yang terlalu banyak menguras otak saya untuk berimajinasi, tapi lebih kepada menguras otak untuk mengingat kembali keja